Jumat, 24 Januari 2014

Maksimalkan Konservasi Air Tanah dengan Geotextile di Bawah Permukaan Sistem Irigari



Sebuah penelitian menjelaskan pengaruh bahan Geotextile di bawah permukaan tanah terhadap distribusi air di profil tanah dalam dua langkah:
1 . Eksperimen laboratorium
2 . Percobaan lapangan untuk menerapkan hasil terbaik yang diperoleh dari langkah pertama untuk pohon-pohon jeruk Navel.

Geotextile dibuat dengan menggunakan metode polyester filamen jaring dan konsolidasi dengan serat array struktur tiga dimensi. Ia memiliki sifat mekanik yang jelas, sifat drainase yang sangat baik longitudinal dan transversal serta ketahanan yang sangat baik terhadap penuaan, asam, alkali dan serangan biologis. Karya ini bertujuan untuk mendeteksi pengaruh bahan ini untuk penggunaan di bawah permukaan tanah pada distribusi air yang dihasilkan oleh sistem irigasi tetes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan lembaran Geotextile pada kedalaman 25 cm dari permukaan tanah lebih efektif daripada menggunakan 37,5 cm atau lebih. Dalam hal demikian, perkolasi dapat dikurangi, dan kadar air lebih tinggi di atas lembar Geotextile pada kedalaman 25 cm dari bawah itu. Menggunakan lembar Geotextile lebih dalam dari 25 cm tidak efektif untuk menghemat air yang bisa hilang dengan perkolasi. Oleh karena itu, penetapan lembar Geotextile pada kedalaman 25 cm adalah saran yang cocok untuk menyimpan air dan gerakan air horisontal di lapisan atas tanah yang dapat digunakan untuk pertumbuhan tanaman. Menggunakan lembar Geotextile pada kedalaman 25 cm dari permukaan tanah di bawah pohon-pohon jeruk pusar meningkatkan distribusi kelembaban di tanah berpasir dengan mengurangi perkolasi, mengurangi jatuhnya buah per pohon sebesar 30 %, dan meningkatkan produktivitas dengan 16,13 % dibandingkan dengan perlakuan kontrol.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar